Alkana - Tata Nama, Rumus Serta Sifat Fisik dan Kimia

Tutorial mata pelajaran kimia kali ini akan membahas tentang senyawa hidrokarbon yang meliputi : alkana, alkena, alkuna dan alkil.

Banyak sumber bahan bakar alami yang kita gunakan adalah hidrokarbon. Senyawa seperti metana, butana, propana, dan heksana semuanya adalah hidrokarbon. Formula kimianya hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen, dalam berbagai rasio dan konfigurasi kimianya.

Nah dalam kesempatan ini kita akan mempelajari salah satu senyawa hidrokarbon yaitu Alkana. Disini kita akan mengenali rumus, tata nama alkana menurut IUPAC, atom C primer, sifat fisik dan sifat kimia dari Alkana itu sendiri

Pengertian Senyawa Hidrokarbon


Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung atom unsur Karbon (C) dan atom unsur Hidrogen (H).

Alkana


1. Pengertian Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang yang ikatan rantai karbonnya tunggal dan memiliki rantai terbuka.

Alkana sering disebut parafin karena sukar bereaksi dengan senyawa lain. Parafin yang merupakan hasil olahan dari minyak bumi, dalam kimia merupakan nama umum untuk hidrokarbon alkana.

Jadi bisa dikatakan parafin adalah alkana juga, namun pemakaian kata "alkana" lebih merujuk pada nama rumus kimia. Sedangkan parafin lebih mengarah ke salah satu nama produk yang merupakan hasil olahan dari minyak bumi yang pada dasarnya dalam rumus kimia dinamakan "alkana".

2. Rumus Alkana

Alkana memiliki rumus umum :
CnH2n + 2

Keterangan :
  • n adalah jumlah atom C

3. Tata nama alkana menurut IUPAC

Berikut ini adalah tabel nama deret alkana (penamaan senyawa hidrokarbon alkana) :
Nama Rumus Molekul Rumus Struktur Titik Didih(°C)
Metana CH4 CH4 -161.0
Etana C2H6 CH3CH3 -88.5
Propana C3H8 CH3CH2CH3 -42.0
Butana C4H10 CH3CH2CH2CH3 0.5
Pentana C5H12 CH3CH2CH2CH2CH3 36.0
Heksana C6H14 CH3CH2CH2CH2CH2CH3 68.7
Heptana C7H16 CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH3 98.5
Oktana C8H18 CH3(CH2)6CH3 125.6
Nonana C9H20 CH3(CH2)7CH3 150.7
Dekana C10H22 CH3(CH2)8CH3 174.1

4. Atom C primer, C sekunder, C tersier dan C kuartener

Berdasarkan posisinya, atom karbon dalam alkana dibedakan menjadi :
  • Karbon primer (1°)
    Atom karbon primer adalah atom karbon yang berikatan langsung dengan 1 atom karbon lainnya. Atom karbon primer mengikat 3 atom Hidrogen.
  • Karbon skunder (2°)
    Atom karbon skunder adalah atom karbon yang  berikatan langsung dengan 2 atom karbon lainnya. Atom karbon primer mengikat 2 atom Hidrogen.
  • Karbon tersier (3°)
    Atom karbon tersier adalah atom karbon yang berikatan langsung dengan 3 atom karbon lainnya. Atom karbon primer mengikat 1 atom Hidrogen.
  • Karbon kuartener (4°)
    Atom karbon kuartener adalah atom karbon yang  berikatan langsung dengan 4 atom karbon lainnya.

5. Sifat Fisik Alkana

  • Alkana adalah senyawa non-polar. 
  • Alkana umumnya memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif rendah. Hal ini dikarenaka atom-atom pada Alkana memiliki gaya Van Der Waals yang lemah dan atom-atomnya mudah putus.
  • Namun, saat molekul bertambah besar, gaya semakin kuat. Jadi alkana yang lebih kompleks memiliki titik didih dan leleh yang lebih tinggi.
  • Dalam keadaan alamiahnya Alkana dapat berupa dalam bentuk cair, padat dan gas. Alkana yang tidak bercabang biasanya adalah gas. Contohnya adalah metana, etana dll. Alkana yang lebih besar dari heksadekana semuanya adalah padatan.
  • Alkana sukar larut dalam air,dikarenakan kekuatan van der Waal yang lemah.
  • Alkana mudah pelarut organik. 

6. Sifat Kimia Alkana

  • Atom-atom H akan mengalami penukaran (substitusi) jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2).
  • Pembakaran atau oksidasi pada Alkana akan menghasilkan menghasilkan kalor (eksotermik).
  • Pembakaran sempurna Alkana akan menghasilkan CO2 dan H2O
  • Pembakaran tak sempurna Alkana akan menghasilkan CO, H2O dan energi.
  • Reaksi antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) akan menghasilkan asam alkana sulfonat dan dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –SO3H. 
Tags:
Kimia
Link copied to clipboard.